*Komisi D Prihatin
KAJEN – Rob yang terus menerus menggenang SMPN 1 Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, membuat kondisi sekolah makin memprihatinkan. Pasalnya, rob telah masuk ke dalam enam ruang kelas di sekolahan tersebut. Tidak hanya aktivitas belajar mengajar saja yang terganggu, fasilitas sekolah seperti lapangan basket, halaman belakang, tengah, dan depan sekolah pun tidak bisa digunakan akibat rendaman rob.
Saat melakukan kunjungan kerja (kunker), Jumat (13/5), Komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan mengaku prihatin dengan kondisi SMPN 1 Wonokerto. Anggota dewan yang membidangi pendidikan ini berharap, pemerintah daerah secara bertahap bisa mengatasi persoalan banjir rob di SMPN 1 Wonokerto.
“Rob memenuhi sebagian besar lokasi sekolahan ini. Bahkan, enam ruang kelas yakni tiga ruang kelas VIII dan tiga ruang kelas IX kemasukan banjir rob,” terang Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan, Nurkholis, kemarin.
Dikatakan, selain enam ruang kelas, beberapa fasilitas di sekolahan itu juga tidak bisa digunakan karena sering tergenang rob. Fasilitas yang kini mangkrak itu diantaranya lapangan basket, lapangan belakang, tengah, dan halaman depan sekolahan. Tahun ini, lanjut dia, pemerintah mengucurkan anggaran Rp 300 juta untuk pengurukan halaman sekolahan itu.
“Harapannya, permasalahan di SMPN 1 Wonokerto ini dapat diatasi pemerintah secara bertahap. Soalnya, jika dilakukan satu kali anggaran akan sangat besar. Sebab, seluruh bangunan sekolah dan lingkungan sekitar perlu ditinggikan,” ungkapnya.
Diungkapkan, Komisi D sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan agar dalam perubahan anggaran, Dindikbud mengalokasikan anggaran untuk meninggikan enam ruang kelas yang terendam rob tersebut.
“Ruang kelas dan atapnya ini perlu ditinggikan,” tambah dia.
Akibat sering tergenang rob dan banjir, para siswa dan guru di sekolah tersebut dituntut untuk dapat beradaptasi. Mereka memakai sepatu boot atau sandal selama banjir rob merendam lingkungan sekolahan. Namun, proses belajar mengajar di sekolahan itu tetap menjadi tidak nyaman.
“Tidak ada ruang kelas yang nyaman untuk belajar bagi siswa di sekolah ini. Lingkungan semua tergenang rob. Tidak hanya ruang kelas, tempat untuk bermain juga terendam rob,” tandasnya. (yan)
No comments:
Post a Comment