Purwokerto, Banyumas - Puncak perayaan Gebyar PAUD tingkat Provinsi Jawa Tengah yang terpusat di Kabupaten Banyumas berjalan dengan meriah. Pada kegiatan yang bertempat di pelataran parkir GOR Satria, Purwokerto Rabu (25/5) ini, Bunda PAUD Jawa Tengah HJ. Atikoh Ganjar Pranowo hadir secara pribadi di dampingi Bunda Puad Kabupaten Banyumas Erna Husein, dan Direktur Pembinaan PAUD Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud Dr Ela Yuliawati. Kedatangan rombongan disambut oleh 10 tim si Bacil (Bawor Cilik) yang merupakan maskot dari perayaan Gebyar PAUD tahun ini. Selamat datang Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein sebagai tuan rumah, memberikan sambutan selamat datang kepada tamu undangan serta anak-anak PAUD yang memeriahkan jalannya kegiatan, "Bapak Ibu tamu undangan, pendamping, dan anak-anakku, selamat datang di Kabupaten Banyumas, Purwoketo pada khususnya, datang ke Banyumas belum mencicipi mendoan berarti belum datang ke Banyumas" canda dia. tari senggol, Kemeriah Gebyar PAUD Tahun ini terlihat dengan pementasan tari senggol Banyumasan yang ditarikan oleh seribu anak PAUD perwakilah 35 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah, sebagai tari ucapan selamat datang kepada para tamu di kabuapaten Banyumas. Bunda PAUD Jawa Tengah, Banyumas, dan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud terlihat sumpringah ketika membaur menari dengan seribu anak-anak PAUD. Sambutan Kepala Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Drs. Nurhadi Amiyanto, M.Ed selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan akan terus mendukung terwujudnya anak usia dini yang sehat, cerdas, ceria, kreaif, berakhlak mulia, dan berkarakter, melalui peningkatan pemerataan mutu dan efisiensi penyelenggaraan PAUD. Gebyar PAUD diselenggarakan untuk meningkatkan motivasi bermain dan belajar bagi anak usia dini, mengembangkan bakat dan kreativitas anak, meningkatkan motivasi tenaga pendidik, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan berbagai program PAUD. Sekaligus mengenalkan anak pada akar budaya dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Sambutan Direktur Pembinaan PAUD, Direktur Pembinaan PAUD Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud dalam samabutannya berpesan, pendidik dan orang tua diharapkan selalu memberikan stimulasi tepat pada anak dengan kasih sayang. Sebab, stimulasi yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada masa yang akan datang dan tidak dapat diperbaiki. usia sampai lima tahun merupakan masa perkembangan emas pada fisik dan otak anak di masa pertumbuhan terbaiknya. Stimulasi dengan kasih sayang dapat merangsang pertumbuhan 10 triliun sel otak. Sebaliknya, bentakan dapat merusak satu miliar sel otak. "Karenanya, saya berharap tidak ada bentakan pada PAUD. Sebab anak usia dini belum tahu mana yang salah dan benar," pesan beliau. Berdasarkan penelitian, investasi di bidang PAUD akan berbuah lebih besar dibandingkan usia setelahnya. Anak-anak yang menerima investasi pada usia dini akan memeroleh penghasilan lebih 25 persen dari yang tidak masuk PAUD, terutama bagi masyarakat kurang mampu. Dari aspek kebertahanan belajar, anak yang ikut PAUD lebih bertahan sekolah pada strata berikutnya dibanding yang tidak. Karenanya, mengikutsertakan anak pada PAUD berkualitas merupakan awal kesuksesan masa depan anak. PAUD merupakan wahana bermain untuk mengembangkan kemampuan bahasa, kecakapan sosial, emosional, serta kemampuan kognitif. "Pelajaran membaca, menulis, dan berhitung secara konvensional tidak dianjurkan. Sebaliknya, sangat didorong pengenalan karakter awal dan angka sesuai tingkat perkembangan anak. Misalnya dengan kegiatan bermain, bernyanyi, membaca dongeng, bercerita dengan teman menggunakan karakter," tegasnya. Mengingat pentingnya PAUD, Kemendiknas telah mencanangkan Gerakan Nasional PAUD berkualitas. Tujuannya untuk membangun kesiapan anak bersekolah pada jenjang berikutnya. Sekaligus sebagai bagian dalam mencapai wajib belajar 12 tahun yang berkualitas. Pada tahun ini pemerintah juga mengucurkan DAK BOP PAUD sebesar Rp 2,28 triliun. Dari jumlah tersebut Provinsi Jawa Tengah mendapat alokasi Rp 321,9 miliar. Perayaan Bunda PAUD, Bunda PAUD Jawa Tengah menambahkan pihaknya terus mendukung terbentuknya satu desa satu PAUD. Namun tentunya harus diikuti peningkatan kualitas, khususnya pendidikan karakter pada anak. Dia juga mengingatkan agar tidak ada missing link antara pendidikan di sekolah dan keluarga. Termasuk, dengan lingkungan sekelilingnya. Berikan pola asuh ramah otak pada anak, hindarkan gap antara aorang tua dengan anak, dan orang tua pun harus mereformasi diri menghadapi perkembangan teknologi. "Harapannya ada keaktifan lingkungan dalam menerapkan pola asuh ramah otak. Anak-anak itu unik. Tidak bisa menggeneralisasi anak baik seperti apa, misalnya yang duduk manis. Tidak bisa karena ada anak yang kinestetik atau banyak berberak, dan ada pula yang scientific, cenderung antheng . Pahami itu, perlakuannya beda, "tutur Istri Gubernur Jawa Tengah itu. Dalam Gebyar PAUD tersebut juga diserahkan penghargaan dari Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah kepada Bunda PAUD kabupaten / kota yang berprestasi membentuk satu desa satu PAUD. Yakni Bunda PAUD Kabupaten Banyumas, Wonogiri, Demak, Kudus, Boyolali, Karanganyar, Pemalang, Kota Magelang, Surakarta, Salatiga, Pekalongan, dan Tegal.
No comments:
Post a Comment