KARANGANYAR – Ka Kwarda Jawa Tengah, Prof Dr Ir S Budi Payetno Msc menilai kegiatan kepramukaan seperti Indonesia Scouts Challenge (ISC) bersama Antangin Junior Regional Championship Kabupaten Pekalongan adalah bagian dari peningkatan keterampilan.
Kegiatan kepramukaan, menurutnya, juga merupakan pendidikan karakter yang mana harus dilalui dengan proses pembiasaan secara continue. Target dari pada kegiatan kepramukaan adalah merubah dan menanamkan cara berpikir, cara berprasaan, dan cara berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Tri Satya Darma Pramuka.
“Yang perlu dicatat, kegiatan kepramukaan seperti ini itu target kita mengubah cara berpikir, cara berperasaan, dan cara berperilaku. Tiga cara yang akan kita ubah ini, dalam satu koridor yang disebut dengan satya dan darma pramuka,” ungkapnya kepada Radar Pekalongan, usai acara pembukaan ISC Regional Championship Kabupaten Pekalongan 2015-2016, di lapangan Karanggondang Karanganyar.
Setiap anggota Pramuka, katanya, sudah seyogyanya menerapkan nilai-nilai Tri Satya Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. “Jadi mereka cara berpikir, cara berprasangka, dan berperilakunya itu ya satya janjinya sebagai pramuka, dan darma itu pedoman perilaku keseharian yang disebut dengan budi pekerti,” jelasnya.
Ajang perkemahan ISC, lanjutnya, merupakan suatu even yang memberikan pengalaman yang baik bagi anak-anak pramuka penggalang ramu. Pasalnya para peserta ISC adalah anak-anak didik yang duduk di bangku kelas 4 dan 5, dimana usia mereka masih relatif sangat muda yakni kurang lebih sekitar 12 tahun. Sehingga ajang seperti ini mungkin saja merupakan pengalaman pertama berkemah bagi mereka.
“Jadi bagi mereka, kemah seperti ni mungkin juga baru sekali. Menurut saya kalau kita berbicara tentang pengenalan kegiatan di alam terbuka bagi adik-adik penggalang ramu, ini merupakan suatu even yang memberikan pengalaman yang bagus,” terangnya.
Prinsip Pendidikan Kepramukaan
Sementara pada kesempatan itu, ia menyinggung tentang prinsip kegiatan keparamukaan. Menurutnya, prinsip kegiatan keparamukaan harus menantang serta mengandung nilai-nilai pendidikan. Selain itu ia menambahkan, tidak sekedar menantang dan mengandung unsur pendidikan saja, kegiatan kepramukaan juga harus dikemas dalam suasana riang serta gembira.
“Prinsip pendidikan kepramukaan kan harus menantang, mengandung pendidikan, tapi juga suasananya harus riang gembira. Dan saya kira setting dari ISC ini sudah masuk didalam 3 ranah tadi,” imbuhnya.
Ia pun berpesan kepada adik-adik supaya giat mengikuti kegiatan pramuka. Sebab selain menyenangkan, kegiatan pramuka juga dapat membuat mereka memiliki ketrampilan, jiwa yang bagus, cinta tanah air, dan rasa persaudaraan yang tinggi. Oleh karena itu kepada para pembina ia menghimbau agar selalu memberikan binaan, dukungan, serta pendampingan.
Supaya mereka (adik-adik) bisa menanamkan nilai-nilai Tri Satya Darma Pramuka dalam diri masing-masing, sehingga kelak dapat menjadi generasi bangsa yang baik.
“Untuk adik-adik, ikuti dan ikuti kegiatan pramuka. Karena itu sangat menyenangkan dan akan membuat hidup adik-adik lebih bermakna, oleh karena memiliki ketrampilan, memiliki jiwa yang bagus, cinta tanah air, rasa persaudaraan yang tinggi. kepada pembina, tugas pembina adalah memberikan dorongan, dukungan, dan pendampingan. Dampingi mereka, dukung mereka, supaya mereka tetap bisa mendapatkan isian-isian satya dan darma dialam diri masing-masing. Sehingga mereka menjadi manusia yang jauh lebih baik, dan generasi bangsa yang jauh lebih baik (pula-red),” pungkasnya. (ap3)
Penulis: Vio Alfa Rizqi & Redaktur: Dalal Muslimin
No comments:
Post a Comment