Wahana Untuk Menuju Indonesia Maju, Sejahtera, Adil, dan Makmur Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Saturday, 14 May 2016

Awas Bencana Peralihan Musim


Awas Bencana Peralihan Musim
ROB – Selama masa peralihan musim ini, tidak hanya bencana angin kencang yang mengancam. Air laut pasang juga berpotensi menimbulkan rob besar di wilayah Pesisir Kabupaten Pekalongan.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN

*Angin Kencang Berpotensi di Semua Wilayah

KAJEN – Peralihan musim penghujan ke musim kemarau berpotensi menimbulkan bencana angin kencang, seperti yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Kamis lalu (12/5). Selama peralihan musim yang diprediksi akan berlangsung sampai Bulan Juli mendatang, bencana angin besar ini rawan terjadi di seluruh daerah se Kota Santri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko, mengatakan, peralihan cuaca dari musim penghujan ke kemarau, berpotensi menimbulkan bencana angin kencang. Menurutnya, bulan ini sebenarnya sudah memasuki musim kemarau, namun hujan masih bakal terjadi. “Hujan masih terjadi di musim kemarau ini. Berbeda dengan tahun lalu, dimana musim kemarau berlangsung panjang dan kering. Karena saat ini masih masa transisi. Jadi perlu diwaspadai kemungkinan terjadi bencana angin kencang,” jelasnya, Jumat (13/5).
Selain angin kencang, lanjut dia, bencana lain yang rawan terjadi diantaranya air laut pasang yang diprediksi meningkat dari biasanya, sehingga menimbulkan rob besar di daerah pesisir. “Sedangkan untuk daerah atas, masih sering hujan walaupun musim kemarau. Sehingga longsor masih sering terjadi,” terangnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar waspada dengan kemungkinan terjadinya bencana-bencana tersebut. Diantaranya mengetahui tanda-tanda bencana angin kencang dengan mengamati pergerakan dahan pohon, apabila terlalu kencang maka segera berpindah ke lokasi yang aman. Untuk mengantisipasi bahaya buruk angin kencang, diharapkan, dahan-dahan yang rimbun dapat dipangkas, sedangkan yang lapuk dapat dipotong.
“Agar tidak roboh, yang lapuk dipotong saja. Kalau yang rimbun dipangkas dahan-dahannya. Jika terjadi bencana angin kencang, segera menyelamatkan diri ke tempat yang aman. Jangan berdiri di dekat kaca agar dapat menghindari serpihan pecahan kaca. Selain itu, antena televisi yang masih menggunakan bambu harap bisa lebih diwaspadai ketika angin kencang datang,” paparnya.
Apabila ada kejadian, warga diminta dapat segera melaporkannya kepada kepala desa atau lurah setempat untuk diteruskan ke camat, kemudian ke dinas dan seterusnya untuk ditindaklanjuti secara berjenjang.
Seperti diberitakan kemarin, sebanyak 15 rumah di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, rusak akibat terkibas angin puting beliung, Kamis kemarin (12/5). Bencana ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB berlangsung begitu cepat. Kondisi ini diperparah lantaran daerah tersebut masih tergenang rob setinggi 30 hingga 40 cm di beberapa titik.
Pihak BPBD Kabupaten Pekalongan telah meninjau lokasi kejadian dan memberikan bantuan logistik kepada para korban yang rumahnya rusak akibat bencana tersebut. “Memang benar, kemarin terjadi bencana angin puting beliung di Mulyorejo. Kami sudah mengirimkan bantuan logistik. Dan itu sudah diterima oleh pihak desa untuk warga yang rumahnya terkena angin puting beliung,” tandas Bambang. (yan)

No comments:

Post a Comment