Merdeka.com - Pemerintah Indonesia menyatakan siap jika Code of Conduct (CoC) di Laut China Selatan sudah selesai. Pernyataan ini dilontarkan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Jose Tavares.
"Kita (Indonesia) siap kalau selesai pada 2017, namun yang kita dengar bahwa CoC yang selesai tahun depan itu berupa framework atau kerangkanya," ujar Jose saat ditemui di Le Meridien Hotel, Jakarta, Kamis (29/9).
Sementara itu implementasi komunikasi darurat antara ASEAN dan China di Laut China Selatan sudah mulai berjalan. Jose mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu mekanisme yang baru.
"Kita sudah rapatkan di pilar internal. Kita juga sudah bertemu dan harus ada satu protap tingkat nasional," ucapnya.
"Jika ada satu masalah darurat di Laut China Selatan, kan kita komunikasi via telepon. Jika di nasional sudah solid, maka protap ini akan dibawa ke tingkat regional, sehingga semua negara anggota ASEAN lakukan dengan China," jelas Jose.
Tujuan hotline communication ini adalah untuk saling menghubungi apabila ada ketegangan. Hal ini mencegah terjadinya perang di Laut China Selatan.
Sementara itu, untuk protap nasional sudah didiskusikan bersama TNI, Polisi, Sekretaris Kabinet, Wapres dan berbagai otoritas dalam negeri.
Jose mengungkapkan, tahun depan Indonesia merencanakan pertemuan bersama dengan kelompok DoC dan membahas mengenai CoC.
"Kita memanfaatkan kesempatan ini untuk melempar protap yang kita punya dan membagikan ke teman-teman ASEAN lain," serunya.
Jose menuturkan, apabila negara ASEAN lain memiliki protap juga, maka hal itu bisa dipakai untuk saling melengkapi dengan tujuan mekanisme bisa terus berjalan.
Meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, Indonesia bersama negara ASEAN lain berupaya untuk terus membuat kawasan tersebut tetap damai dan stabil melalui pernyataan bersama, salah satunya lewat komunikasi darurat ini. Komunikasi ini dipegang oleh Indonesia, tepatnya Kementerian Luar Negeri.
No comments:
Post a Comment