Merdeka.com - Polisi Jepang kini tengah memburu seorang perawat yang diduga membunuh 48 pasien lanjut usia di Rumah Sakit Oguchi dekat Ibu Kota Tokyo.
Kecurigaan muncul setelah hasil otopsi terhadap dua pasien lansia, Sozo Nishikawa dan Nobuo Yamaki, keduanya 88 tahun, yang meninggal pada 18 dan 20 September lalu menyebutkan mereka meninggal karena diracun.
Koran the Daily Mail melaporkan, Jumat (30/9), bahan kimia ditemukan di kantong cairan antiseptik yang menyebabkan kedua jompo itu meninggal. Racun itu sama seperti yang terdapat pada disinfektan di ruang perawat rumah sakit.
Dari kematian dua lansia itu polisi kemudian menemukan 10 lagi kantong cairan dari 50 kantong yang tersimpan di ruang perawat di lantai empat rumah sakit itu.
Polisi meyakini cairan di dalam kantong itu disuntikkan dengan disinfektan ketika staf rumah sakit banyak sedang libur saat ada tiga hari tanggal merah.
Polisi saat ini sedang menyelidiki apakah 46 pasien sebelumnya yang meninggal di lantai empat rumah sakit itu juga diracun dengan cara yang sama. Kejadian banyaknya lansia meninggal itu terjadi selama 82 hari sejak 1 Juli lalu.
Pejabat rumah sakit mengakui kepada Kyodo News, mereka jadi khawatir terhadap banyaknya jumlah pasien lansia meninggal.
"Kami menyadari jumlah pasien yang meninggal meningkat sedikit," kata dia.
Sejauh ini penyelidikan polisi mendapat hambatan karena jenazah para korban sudah dikremasi.
Kecurigaan muncul setelah hasil otopsi terhadap dua pasien lansia, Sozo Nishikawa dan Nobuo Yamaki, keduanya 88 tahun, yang meninggal pada 18 dan 20 September lalu menyebutkan mereka meninggal karena diracun.
Koran the Daily Mail melaporkan, Jumat (30/9), bahan kimia ditemukan di kantong cairan antiseptik yang menyebabkan kedua jompo itu meninggal. Racun itu sama seperti yang terdapat pada disinfektan di ruang perawat rumah sakit.
Dari kematian dua lansia itu polisi kemudian menemukan 10 lagi kantong cairan dari 50 kantong yang tersimpan di ruang perawat di lantai empat rumah sakit itu.
Polisi meyakini cairan di dalam kantong itu disuntikkan dengan disinfektan ketika staf rumah sakit banyak sedang libur saat ada tiga hari tanggal merah.
Polisi saat ini sedang menyelidiki apakah 46 pasien sebelumnya yang meninggal di lantai empat rumah sakit itu juga diracun dengan cara yang sama. Kejadian banyaknya lansia meninggal itu terjadi selama 82 hari sejak 1 Juli lalu.
Pejabat rumah sakit mengakui kepada Kyodo News, mereka jadi khawatir terhadap banyaknya jumlah pasien lansia meninggal.
"Kami menyadari jumlah pasien yang meninggal meningkat sedikit," kata dia.
Sejauh ini penyelidikan polisi mendapat hambatan karena jenazah para korban sudah dikremasi.
No comments:
Post a Comment