Ajak siswa bermain, bersimulasi, berfikir kreatif dan kritis. |
Sekolah ini merupakan yang tertua di desa tak jauh dari rumah kelahiran Mendikbud. Pada tahun 1960-an, ayah Muhadjir, Soeroja, pernah menjadi kepala sekolah di SD ini. Almarhum ayahnya merupakan tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendidik dan seniman dalang.
"Ajak siswa bermain, bersimulasi, berfikir kreatif dan kritis. Ajak membaca. Metode ceramah hanya boleh untuk khutbah Jumat saja," kata Mendikbud yang SekolahDasar.Net kutip dari Tribunnews (19/02/17).
Baca juga: Peran Guru yang Kreatif, Inovatif, dan Profesional
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini juga meminta supaya anak-anak jangan hanya diajar di dalam kelas. Oleh karena itu halaman dan fasilitas sekolah harus nyaman. Selain itu sekolah, harus dicarikan potensi yang dapat digali menjadi kekhasannya.
"Pendidikan karakter itu digali dari kearifan lokalnya. Yang penting nilai-nilai relijius, gotong royong, nasionalisme dan kemandirian ditanamkan dan diimplementasikan," tegasnya.
No comments:
Post a Comment