Wahana Untuk Menuju Indonesia Maju, Sejahtera, Adil, dan Makmur Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Tuesday, 4 October 2016

Fakta-fakta Sadis Istri Polisi Mutilasi Bayi Sendiri

Fakta-fakta Sadis Istri Polisi Mutilasi Bayi SendiriFoto: Lokasi mutilasi di Kalideres/Foto: Arief Ikhsanudin
Jakarta - Tindakan Mutmainah sungguh sulit untuk bisa dipercaya. Seorang ibu tega membunuh bayinya sendiri dan lantas dengan sadisnya memutilasi buah hatinya itu. Yang lebih mengejutkan lagi, perempuan berusia 28 tahun tersebut bersuamikan seorang polisi.

Peristiwa berdarah ini menggegerkan permukiman di Gang Jaya 24, Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu 2 Oktober 2016 sekitar pukul 20.00 WIB.

Aipda Deni saat itu pulang dari bekerja. Dia tidak bisa masuk ke dalam rumahnya yang tertutup dan terkunci. Aipda Dedi yang mendengar teriakan kencang putri sulungnya dari dalam rumah lalu mendobrak pintu.

Aipda Deni berteriak histeris saat menemukan Arjuna yang baru berusia 1 tahun tewas dan putri pertamanya terluka. Dia berlari ke luar rumah mencari pertolongan untuk putrinya. Teriakan histeris Aipda Deni memecah keheningan malam. Para tetangga berdatangan ke rumah Aipda Deni.

Warga kaget bukan kepalang saat menemukan piring di lantai yang berisi potongan tubuh bayi. Sementara Mutmainah mematung dalam kondisi tanpa busana di sudut ranjang usai memutilasi.

Warga bergegas melaporkan Mutmainah ke polisi. Ibu dua anak ini cuma diam dan menggeleng-gelengkan kepala saat diamankan polisi. Mutmainah dibawa ke RS Kramat Jati dan diduga depresi. Sedangkan jasad Arjuna dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diautopsi.

Warga Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, geger pada Minggu (2/10/2016) pukul 20.00 WIB. Entah kerasukan setan mana, Mutmainah, salah satu warga di Tegal Alur itu membunuh buah hatinya sendiri yang baru berusia 1 tahun. Tidak cuma dibunuh, si bayi juga dimutilasi setelah dibunuh. 

Ketua RT 04 RW 10 Cengkareng Barat, Suyadi menuturkan ia mendapat laporan pembunuhan sadis itu dari seorang warganya bernama Lastri yang merupakan tetangga Mutmainah.

"Warga melaporkan tetangga sebelah, katanya anaknya itu dipotong-potong," kata Suyadi ketika ditemui detikcom, Senin (3/10/2016) pagi.

Tidak hanya memutilasi bayinya, Mutmainah juga melukai putri pertamanya yang masih berusia 2 tahun.

"Anak perempuannya yang berusia 2 tahun mengalami luka di telinganya, tetapi tidak serius lukanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada detikcom, Senin (3/10/2016).

Putri sulung Mutmainah selamat karena teriakannya didengar Aipda Deni, ayahnya yang pulang kerja. Deni mendobrak rumahnya dan terkaget-kaget melihat tragedi berdarah di rumahnya. Arjuna, putra kesayangannya itu sudah dalam kondisi terpotong-potong. Sementara istrinya dalam kondisi telanjang tampak linglung. 

Polisi masih menyelidiki kasus ini. Saat ditanya apakah Mutmainah juga hendak memutilasi anak pertamanya, Awi mengatakan, "Belum tahu. Masih diselidiki. Pelaku sendiri belum bisa diajak komunikasi," ujar Awi.


Fakta-fakta Sadis Istri Polisi Mutilasi Bayi SendiriFoto: Suasana gang di lokasi mutilasi/Foto:Arief Ikhsanudin
Aipda Deni yang baru pulang tugas mendapatkan kejutan horor begitu pulang ke rumah. Ia sampai menjerit histeris dan membuat tetangganya berdatangan. Bagaimana Aipda Deni tidak histeris? Putra kesayangannya yang masih bayi tewas dimutilasi istrinya sendiri, Mutmainah.

"Korban anak Aipda Deni. Pelaku adalah istrinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada detikcom, Senin (3/10/2016).

Pada Minggu (2/10/2016) malam, Deni berulang kali mengetuk pintu rumah kontarakannya. Berkali diketuk, tidak ada jawaban dari istri dan anaknya. Tidak berapa lama kemudian, dia mendengar suara anak perempuannya yang berusia 2 tahun menangis kencang.

"Kemudian anggota ini meminta izin untuk mendobrak pintu rumah kontrakan sama pemilik kontrakan," cerita Awi.

Setelah berhasil masuk ke dalam kontrakan, tubuh Deni lemas seketika. Ia pun berteriak histeris ketika mendapati peristiwa berdarah, anak keduanya yang berusia 1 tahun sudah tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya terpotong beberapa bagian.

"Anggota ini kemudian meminta tolong warga dan warga berdatangan membantu menyelamatkan anak perempuan dan Aipda Deni, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.

Fakta-fakta Sadis Istri Polisi Mutilasi Bayi SendiriFoto: Suasana gang di lokasi mutilasi/Foto:Arief Ikhsanudin
Saat pertama kali dipergoki warga, Mutmainah dalam kondisi telanjang bulat. Perempuan 28 tahun yang membunuh dan memutilasi bayinya itu linglung. Kadang tersenyum-senyum sendiri. Kadang geleng-geleng kepala.

Lastri, tetangga yang pertama kali melapor pada Ketua RT setempat, mengatakan, Mutmainah telanjang bulat. Maka warga berjenis kelamin lelaki diminta untuk tetap di luar. Yang perempuan masuk ke dalam.

Lastri berinisiatif mengambil sprei untuk menutupi badan Mutmainah. "Pas saya mau nutup tubuh emaknya pakai sprei, pas itu saya lihat badan anaknya terpotong," kata Lastri.

Ketua RT 04 RW 10, Cengkareng Barat, Suyadi mengatakan perempuan yang biasa dipanggil Iin itu akhirnya dipakaikan baju oleh kakaknya.

"Dia tidak pakai baju. Lalu dia dipakein baju sama abangnya. Baru kami tanya-tanya," kata Suyadi saat ditemui di lokasi, Senin (3/10/2016) pagi.

"Saya tanya-tanya, dia diam saja," ujar Suyadi.

Polisi memeriksa kondisi psikologi Mutmainah di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur. 

"Pelakunya sedang dilakukan pemeriksaan psikologi," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto kepada detikcom, Senin (3/10/2016).

Sebelum terjadi peristiwa tragis itu, istri Aipda Deni itu terlihat depresi dan sering berbicara sendiri. "Menurut suaminya, istrinya ini lebih pendiam selama satu minggu ini dan kadang bicara sendiri, seperti depresi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada detikcom, Senin (3/10/2016).

Deni tidak pernah menyangka istrinya akan melakukan perbuatan setega itu terhadap anaknya sendiri. Apalagi, Deni tidak pernah melihat ada hal-hal aneh yang dilakukan oleh istrinya itu.

"Tetapi pernah suatu saat, istrinya ini seperti ketakutan, pernah negur suaminya "kamu enggak takut saya? Kamu enggak takut saya? Tapi suaminya tidak berpikir istrinya depresi," jelasnya.


Fakta-fakta Sadis Istri Polisi Mutilasi Bayi SendiriFoto: Suasana gang di lokasi mutilasi/Foto:Arief Ikhsanudin
Warga RT O4, RW 10, Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat tidak terlalu mengenal Mutmainah karena belum sampai tiga bulan tinggal di lingkungan itu.

"Dia biasa dipanggil Iin, orangnya pendiam. Kalau ngomong seperlunya saja," kata Yuniar, salah seorang tetangga Mutmainah saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/10/2016).

Yuniar menjelaskan, warga sekitar sangat jarang mengobrol dengan ibu yang diduga membunuh dan memutilasi bayinya sendiri. "Dia cuma kelihatan sering duduk sama anaknya yang kecil di depan gang masuk itu. Tapi nggak ada yang mencurigakan," jelasnya.

Para tetangga tidak melihat gelagat aneh pada diri Mutmainah. Penjaga warung yang berada di depan rumah Mutmainah pun tidak melihat ada tanda-tanda gangguan jiwa pada diri Mutmainah.

"Dia tinggal di sini baru jalan 3 bulan, rumah emaknya memang dekat dari sini, 300-an meter," ucap penjaga warung yang menolak disebutkan namanya.

detiknews (aan/iy) 

No comments:

Post a Comment