KAJEN – Hari pertama ujian sekolah (US) tingkat sekolah dasar (SD), Senin (16/5), ratusan siswa di pesisir Tirto Kabupaten Pekalongan melaksanakan US di tengah kepungan rob. Genangan air masuk ke dalam halaman sekolah hingga ke ruang-ruang kelas. Sehingga, siswa terpaksa masuk tanpa menggunakan alas kaki untuk menuju ruangan ujian. Selain itu, kondisi jalan yang tergenang dan licin, membuat para siswa harus ekstra hati-hati agat tidak terpeleset menuju ruangan.
Sejumlah sekolah yang tergenang diantaranya SD Karangjompo, SD Tegaldowo, MIS Tegaldowo, SD Mulyorejo, SD Kranding dan SD Jeruksari. Kendati rob menggenang sekolah tersebut, pelaksanaan US berjalan normal. Para siswa berangkat tepat waktu untuk mapel Bahasa Indonesia.
Kepala SDN Tegaldowo, Purnomo, mengatakan, rob ini terjadi sejak Sabtu kemarin. Seluruh halaman tergenang, termasuk empat ruang kelas di sekolahan tersebut. Namun, masih ada empat ruang kelas lainnya yang sudah ditinggikan sehingga air tidak masuk ke dalam. “Ruang kelas yang tidak tergenang ini, kami jadikan tempat pelaksanaan ujian,” jelas Purnomo, kemarin.
Dikatakan, sebanyak 35 siswanya mengikuti ujian sekolah. Mereka dibagi menjadi dua ruangan. “Kita bagi dua ruangan. Ruang I, berisi 20 siswa, sedangkan ruang II berisi 15 siswa,” kata dia.
Pihaknya sudah menyampaikan kepada para siswa dan wali murid untuk dapat menjaga kesehatan menjelang pelaksanaan ujian. “Alhamdulillah, walaupun rob memenuhi halaman sekolah, namun pelaksanaan US tetap berjalan. Siswa berangkat semua. Mereka menuju sekolah lebih awal,” kata Purnomo.
Salah seorang siswi SD Tegaldowo, Nia Ansyahfani, mengaku, kondisi ini rob ini mengganggunya dalam melaksanakan US. Sebab, kondisi banjir membuat halaman sekolah menjadi licin. Sehingga, dia harus berjalan hati-hati agar tidak terpeleset. “Ujian jadi terhambat karena banjir ini. Rumah kami juga kebanjiran. Namun, walaupun banjir kami tetap belajar” ungkapnya.
Hal sama juga dialami para siswa di SD Karangjompo. Rob juga menggenangi seluruh halaman sekolah. Jalan menuju menuju sekolah juga dibanjiri rob setinggi 30 sampai 40 cm. Meski demikian pelaksanaan ujian di SD tersebut tetap berjalan, meski siswa harus nyeker (tanpa alas kaki) menuju sekolahan.
“Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik. Akan tetapi, dengan adanya rob ini, otomatis mengganggu aktivitas anak-anak,” jelas Kepala SD Karangjompo, Sutikno Slamet.
Pihaknya juga mengimbau kepada para siswa agar dapat berangkat lebih pagi, supaya pelaksanaan US dapat berjalan dengan baik. “Saat ini belum ada persiapan kesehatan. Peserta US di SD ini ada 19 anak. Semuanya berangkat dan anak dalam kondisi sehat. Semoga mereka bisa mengerjakan soal-soal dengan baik,” tandasnya. (yan)
Penulis: M. Hadiyan & Redaktur: Dony Widyo
No comments:
Post a Comment