PANJANG – Narkoba menjadi pembunuh yang besar di Indonesia, sebab setiap hari 40 nyawa melayang sia-sia.
Demikian disampaikan Pengurus BNN Batang Yuni Gunawan SIKom kepada peserta seminar sosialisasi narkoba di halaman Kampus 2 STAIN Pekalongan, Rabu (18/5).
“Karena narkoba, setiap harinya ada 40 nyawa melayang, kalau dijumlahkan per tahun ada 18.000 orang yang meniggal hanya karena narkoba, Indonesia ini sudah termasuk negara yang darurat narkoba,” ungkap Gunawan, sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, narkoba ini peredaranya sudah mencapai ke desa-desa di seluruh Indonsia, dan sudah memasuki usia-usia produktif, tidak hanya orang-orang yang gemar dengan dunia malam saja yang menggunakan narkoba, namun juga sudah merambah ke mahasiswa, oknum polisi, oknum BNN dan lain sebagainya.
“Sekarang ini peredaran narkoba sudah merajalela, penggunanya tidak hanya di kota-kota besar saja, namun juga sudah merambah sampai pelosok desa di Indonesia, penggunanya sudah tidak lagi disematkan pada orang-orang yang menyukai dunia maya, karena sekarang mahasiswa, oknum polisi, oknum BNN dan lainnya juga menggunakan narkoba, karena kita adalah manusia biasa yang mudah terpengaruh oleh lingkungan,” ucap Gunawan.
Laki-laki yang berasal dari Banyuwangi ini kembali menuturkan, narkoba yang menjadi primadona di zaman sekarang, bukan lagi obat-obat yang harganya ratusan ribu atau bahkan jutaan rupiah, melainkan obat legal yang dijual bebas dipasaran.
“Kebanyakan pengguna saat ini, mereka tidak lagi menggunakan narkoba dengan jenis mahal, misalnya sabu-sabu yang harganya Rp5.000.000, ganja Rp200.000, dan ekstasi yang harganya Rp250.000 per butir. Tapi mereka justru kebanyakan menggunakan obat-obat legal yang bebas dijual dipasaran, misalnya obat batuk dan lain sebagainya, yang sekarang kita mengenalnya dengan istilah oplosan,” ujarnya.
Senada dengan Pengurus BNN Batang, Kepala Jurusan Tarbiyah Dr M Sugeng Sholehudin MAg menyampaiakn, narkoba memang menjadi isu yang selalu hangat, karena dampak narkoba semakin tahun semakin bertambah. Oleh karena itu dalam peringatan Harkitnas dan Hardiknas ini, menjadi momentum yang pas bagi pihaknya untuk kembali mengingatkan mahasiswa tentang bahaya narkoba.
“Karena kami membina generasi produktif, generasi yang menjadi sasaran empuk tentang bahaya narkoba, maka dari itu kami sengaja mengangkat tema ini untuk bisa mengingatkan lagi kepada mahasiswa, agar mereka tahu dan memahami sehingga berefek tidak mendekati narkoba,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya mengaku tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk memaknai dua hari bersejarah dengan membangkitkan semangat mahasiswa untuk terus belajar, berprestasi, berkarya, berbagi dan menginspirasi.
“Kami berharap, ini menjadi sebuah pengingat dan penyemangat bagi kita semua, bahwa masa depan pendidikan adalah ditangan kita, jangan sampai usia-usia produktif kita justru tidak menjadi produktif karena narkoba,” ucapnya. (ap4)
Penulis: Malekha & Redaktur: Dalal Muslimin
No comments:
Post a Comment